Rabu, 10 April 2013

Analisis Berorientasi Objek

A. Pengertian Dasar:
Analisis 
• Penguraian suatu pokok atas berbagai  bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagi an untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
• Studi dari suatu permasalahan dengan cara memilah-milah permasalahan tersebut sehingga dapat dipahami  dan dievaluasi, sebelum diambil tindakan-tindakan tertentu.


Analisis Berorientasi Objek 
• Investigasi masalah untuk menemukan (mengidentifikasikan) dan mendefinisikan objek-objek atau konsep-konsep yang ada di ruang masalah. 
• Proses untuk menentukan objek-objek  potensial yang ada dalam sistem dan mendeskripsikan karakterisitik dan hubungannya dalam sebuah notasi formal. 
• Aplikasi konsep berorientasi objek untuk memodelkan permasalahan dan sistem, baik untuk lingkup perangkat lunak maupun non-perangkat lunak.
Tujuan Analisis 
• Memahami permasalahan secara menyeluruh. 
• Mengungkapkan apa yang harus dikerjakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai. 
• Mengetahui ruang lingkup produk (product space ) dan pemakai yang akan menggunakan produk tersebut. 
Tahap Analisis 
• Mempelajari permasalahan 
• Menentukan kebutuhan pemakai 
• Mengubah kebutuhan yang belum terstruktur menjadi model-model atau gambar-gambar dengan memanfaatkan metode dan teknik analisis tertentu. 
• Mendokumentasikan hasil analisis, misalnya  Software Requirement Specification (SRS).
B. Metode Analisis Berorientasi Objek:
Pengertian 
• Cara kerja yang sistematis untuk mengerjakan tahap analisis berdasarkan pendekatan objek. 
• Ada kumpulan aturan-aturan tertentu yang harus diikuti untuk menyelesaikan pekerjaan analisis tersebut.
• Mempunyai urut-urutan aktivitas, teknik, dan alat bantu ( tools ) tertentu untuk memodelkan (mendokumentasikan) hasil dari se tiap aktivitas. 
• Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan analisis berorientasi objek, dan dianta ranya adalah sebagai berikut.
Metode Coad & Yourdan 
• Diperkenalkan oleh Peter Coad  dan Edward Yourdan pada tahun 1990. 
• Disebut juga dengan nama  Object Oriented Analysis  (OOA), dan dipandang sebagai salah satu te knik yang mudah untuk dipelajari. 
• Notasi model relatif sederhana karena didasarkan pada struktur fisik dunia nyata, dan petunjuk untuk mela kukan analisis cukup jelas. 
• Tahap atau skema pelaksanaan: 
  - Identifikasi kelas dan objek 
  - Identifikasi struktur 
• Struktur "generalization-specification” 
• Struktur “whole-part” atau  “a-part-of” 
• Identifikasi subjek  
• Definisikan atribut 
  - Atribut implisi objek 
  - Koneksi instan (instance connection ) 
• Definisikan layanan 
  - Layanan implisit objek 
  - Layanan yang berasosiasi dengan atribut 
  - Layanan yang berasosiasi dengan “message-connection”
Metode Rumbaugh 
• Diperkenalkan oleh James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen pada tahun 1991. 
• Lebih dikenal dengan  Object Modeling Technique  (OMT) yang dapat digunakan baik untuk analisis maupun desain. 
• Selain model-model fisik dari obje k, pendekatan analisis dilkukan juga untuk model-model dinamik dan model fungsional.
Metode Jacobson 
• Diperkenalkan oleh Ivar Jacobson dengan nama Object Oriented Software Engineering (OOSE) pada tahun 1992. 
• Merupakan versi yang juga sederhana dari metode berorientasi objek. 
• Sudut pandang atau fokus analisis ditekankan pada “use case ”, yaitu deskripsi atau skenario yang  menggambarkan bagaimana pemakai berinteraksi dengan produk atau sistem yang akan dikembangkan. 
Metode Booch 
• Diperkenalkan oleh Grady Booch pada tahun 1994. 
• Meliputi proses pengembangan makro dan mikro, dengan anggapan bahwa analisis dan desain merupakan rangkaian kesatuan aktivitas yang tidak dipisahkan.
C. Metode Analisis Secara Umum  
• Pada prinsipnya semua metode analisis berorientasi objek adalah sama, perbedaan hanya terletak pada s udut pandang dan teknis pelaksanaannya. 
• Secara umum, metode analisis berorientasi objek mencakup representasi kelas dan hirarki kelas, model hubunga n objek, dan model perilaku objek. 
• Tahap atau skema pelaksanaan analisis berorientasi objek : 
  - Tentukan kebutuhan pemakai untuk sistem berorientasi objek 
  - Identifikasi kelas dan objek 
  - Identifikasi atribut dan layanan untuk setiap objek 
  - Definisikan struktur dan hirarki 
  - Buat model hubungan objek 
  - Buat model perilaku objek
Menentukan Kebutuhan Pemakai untuk Sistem Berorientasi Objek 
• Mengidentifikasikan proses-proses bisnis dan kebutuhan pemakai dan mengekspresikan dengan ‘use-case”.
• Sebenarnya bukan merupakan aktivitas analisis berorientasi objek, karena tidak membicarakan pembahasan tentang objek.
• Diperlukan karena dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dikerjakan oleh sistem, da n menjelaskan juga perilaku dari komponen-komponen sistem.
• Ada diagram tertentu yang dapat merepresentasikan model kebutuhan dari “use-case” yang diperoleh.
Identifikasi Kelas dan Objek 
• Mengidentifikasi kelas-kelas dan objek-objek yang ada dalam lingkup aplikasi: 
  - eksplisit pada pernyataan masalah 
  - implisit pada lingkup aplikasi atau  pengetahuan atas lingkup aplikasi 
• Kelas dan objek dapat diidentifikasi dari: 
  - entitas eksternal yang memproduksi dan memakai informasi yang akan digunakan oleh sistem berbasis komputer 
  - sesuatu yang merupakan bagian dari wilayah informasi dari permasalahan 
  - kejadian, misalnya prosedur operasional, yang muncul dalam lingkup operasional sistem 
  - peran yang dimainkan oleh orang- orang yang berinteraksi dengan sistem 
  - unit organisasi yang relevan dengan aplikasi 
  - tempat yang menentukan ruang lin gkup masalah dan seluruh fungsi dari sitem 
  - struktur yang mendefinisikan  kelas dari objek atau yang menghubungkan kelas-kelas objek. 
• Abaikan kelas dan objek yang tidak tepat karena: 
  - redunden 
  - tidak relevan 
  - lebih tepat berupa atribut 
  - lebih tepat berupa operasi 
  - lebih tepat berupa peran 
  - lebih merupakan konstruksi implementasi.
Identifikasi Atribut dan Layanan 
• Mengidentifikasi atribut dan layanan yang terkait untuk setiap atribut 
tersebut. 
• Atribut diidentifikasi dari  elemen-elemen data yang dapat 
menggambarkan (mencirikan) sebuah objek secara utuh. 
• Layanan diidentifikasi dari perilaku spesifik yang dapat menunjukkan 
peran dan tanggung jawab suatu objek. 
• Abaikan atribut yang tidak tepat karena: 
  - berupa objek 
  - berupa qualifier 
  - berupa nama 
  - berupa identifier pada implementasi 
  - menyatakan status internal objek 
  - merupakan atribut yang sangat kecil (minor) 
  - bertentangan dengan atribut lain
Definisi Struktur dan Hirarki  
• Mendefinisikan struktur dan hirarki dari objek yang akan 
mengorganisasikan kelas objek.  
• Mengatur dan menyederhanakan objek-objek menjadi kelas-kelas objek 
melalui konsep agregasi dan pewarisan. 
• Struktur dan hirarki yang mungkin didefinisikan: 
  - Struktur “ generalization-specification”
  


Sumber: http://www.unsri.ac.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar